Murai Salak Pondoh Didik Coplink, Pelapis Salak Bali yang Bikin Kejutan di Salam Lestari Cup 2 Legian

Murai batu Salak Bali yang sedang dikondisikan untuk diterjunkan di laga Piala Raja pecan ini, tidak membuat Didik Coplink mundur dari permuraian. Justru ketika amunisi utamanya diistirahatkan, maka pelapisnya siap maju ke depan untuk meramaikan kelas murai batu di Bali.
Seperti di laga ultah PBI ke-45, Minggu 16 September 2018 bertajuk Salam Lestari Cup 2 di gantangan Legian BC Kuta. Didik menurunkan Salak Pondoh yang diyakini bisa mengimbangi lawan-lawannya. Turun di sesi awal, Salak Pondoh belum panas.
Namun di sesi kedua, Salak Pondoh begitu ngotot. Ketika dinaikkan oleh Mr. Aly Jenggot, Salak Pondoh langsung menghentakkan tembakannya seolah-olah mengingatkan pada lawannya bahwa Salak Pondoh bukan murai main-main.

Walaupun tidak sebesar bodi Salak Bali, dimana Salak Pondoh lebih ramping, namun soal daya tempur, jangan dilawan. Rolingannya nyepid dan sesekali tembakan cililinnya tembus sampai ke luar arena. Salak Pondoh pun akhirnya meraih posisi puncak. Namun di leg ketiga Salak Pondoh kurang ngotot. Sulit mencari lokasi yang aman dari suara murai agar tidak bocor sehingga harus rela duduk di posisi ketiga. Namun dengan posisi puncak dan ketiga, Salak Pondoh berhasil memenangkan murai batu terbaik. Selain Salak Pondoh bersama KAT juga mengorbitkan Tirani dan Badai Salju di kelas cucak ijo, dan Panadol di kelas love bird.
Setelah ikut memeriahkan ultah PBI, Didik Coplink siap berangkat ke Piala Raja bersama Salak Bali yang kini dalam kondisi top perfoma. ‘’Jika pada tahun lalu bisa masuk, mudah-mudahan besok mau kerja maksimal di lapangan,’’ terang Didik Coplink yang dikenal sebagai pengusaha suplayer buah segar Ibhelva ke hotel-hotel dan restoran. *kb3



