Sabtu Ceria GAP Denpasar Bersama Oriq Jaya: Love Bird Membludak, Murai dan Ijo Memanas
Jika pada kelas love bird peserta lebih banyak memperhatikan durasi kerja masing-masing gaco, berbeda dengan kelas murai dan cucak ijo. Peserta disuguhkan sebuah pertarungan yang begitu menegangkan. Baik mempertontonkan gaya, rolingan dan yang pasti tembakan yang membuat peserta terkesima sejenak. Suasana seperti ini bisa dirasakan saat mengikuti Sabtu ceria GAP, 8 Desember 2018 kemarin di gantangan Anyar Persada Peguyangan Denpasar.
Di kelas neraka murai batu misalnya. Sejak peserta mulai menggantangkan jagoannya di masing-masing nomor yang sudah dibeli, para gaco langsung saling unjuk tembakan. Reymon milik Mr. Teguh dari PCS begitu ngotot dengan rol speednya yang dibarengi tembakan-tembakannya yang dahsyat tatkala menghadapi lawan. Reymon yang bersebelahan dengan Kolega milik Gunawan dari Sempidi BC tidak mau kalah. Adu tembakan pun terjadi. Bahkan Kolega yang sedikit birahi tembakan cililinnya sampai tembus ke luar arena. Sayang sempat beberapa kali menyerang.
Di sisi utara ada Killer milik D’Yan dari Mengwi Badung yang juga kesetanan ketika melihat lawan di sampingmya kerja. Rolingan lagu-lagu kecil disertai besetan dan cililinannya yang ngeban ditunjang gaya ngeplaynya membuat juri sesekali melirik kerjanya. Killer berdekatan dengan Naroto milik H Tulus yang juga eboh. Juri sempat berputar-putar untuk memilih yang terbaik karena rata-rata memuntahkan tembakan dan juga ada rolingan. Reymon akhirnya terpilih sebagai yang terbaik dan Killer, Kolega dan Naroto mendapat nilai koncer sama. Namun Killer memenangkan juara kedua karena memegang nomor kecil.
Di leg kedua pertarungan kembali memanas. Kali ini Killer yang bergelang D’Yan BF ini benar-benar menunjukkan keperkasaannya. Killer yang meraih posisi puncak bersaing dengan Ronal di posisi runner up.
Di kelas panas cucak ijo, para gaco juga adu tangkas menunjukkan kepiawaiannya akan rolingan dan tembakannya. Rata-rata tonjolan cucak jenggot, kapas tembak, platuk, sampit, dan cililin yang ngeban sepanjang penilaian membuat juri harus hati-hati menentukan pilihan. Ade milik Gustut dari Tangeb yang rajin mengeluarkan jurus cucak jenggotannya yang panjang-panjang terpilih menjadi yang terbaik disususl Sogol dari PCS di tempat kedua.
Namun di laga kedua Sican yang sempat tertinggal di posisi ketiga naik ke puncak setelah lagu-lagunya yang panjang -panjang terus keluar. Sican bersanding dengan gareng yang juga sempat tertinggal di tangga keempat. Baru di laga penutup Gareng berhasil naik podium.
Di kelas love bird dewasa ada dua jago yang memperoleh poin tinggi yakni Herra milik Mank Wira yang meraih 1600 poin dan memenangkan kelas pertama serta Hulk dengan 1550 poin memenangkan kelas love bird D. Sedangkan Tesya memenangkan leg kedua dengan 885 poin dan Mahesa di leg ketiga dengan 625 poin.
Di kelas paud A, persaingan begitu ketat baik Donal, Josan dan Kartala yang sama-sama meraih poin di atas angka seribu. Donal dengan 1470 poin, Josan 1390 poin dan Kartala 1215 poin. Namun di laga kedua Donal turun ke posisi kedua setelah Horor milik Adit naik podium utama dengan 1280 poin. Dan di laga penutup Lola milik AA dari Ngongkek BC sukses naik panggung.
Di kelas baby yang cukup ramai, Rahayu milik Mr. Cheko berhasil melibas dua poin dan hanya di leg kedua harus turun ke posisi kedua setelah Kris milik Andika melaju ke puncak.
Selain ada bonus pakan Viral, tiket gratis buat peserta murai batu, juga doorprize menarik. Made Sendra bersama Jainal Abidin mewakili panitia dan juri mengucapkan terimakasih kepada selurih kicau mania yang sudah hadir dan memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3