Perkutut

Monster, Juita dan Peker Keri Tak Tersentuh Lawan di AW Cup Pondok Candra Sidoarjo

Lomba Seni Suara Alam Burung Perkutut AW Cup yang digelar di lapangan Pondok Candra Sidoarjo Minggu 02 Desember 2018, mempertontonkan performa para jawara yang tampil di tiga kelas yang dibuka yakni Dewas Bebas, Piyik Yunior dan Piyik Hanging. Cuara panas disekitar lokasi menambah semangat para perkutut yang berada di dalam sangkar untuk menampilkan suara terbaiknya, mencuri perhatian juri untuk mendapatkan nilai paling tinggi.

Mat Rouf dan H.Ribut sukses orbitkan Monster pada podium pertama

Empat babak penjurian, nampaknya sudah cukup melegakan bagi semua peserta, mengukur kekuatan lawan dan memastikan burung miliknya apakah layak dinobatkan sebagai juara atau tidak. Di Kelas Dewasa Bebas, Monster orbitan Budi SP Semarang yang dikerek pada nomer 55 memastikan diri keluar sebagai peraih podium pertama.

Perjuangan perkutut bergelang Atlas untuk mendomiansi perolehan nilai, berhasil dilakukan. Babak pertama dan kedua, sebenarnya Monster sudah unggul ketika bendera tiga warna hitam tertancap persis dibawah kerekan miliknya. Sebab yang pasti sampai babak kedua, tak satupun lawan berhasil meraih nilai yang sama.

Meski sudah dinyatakan menang, namun Monster tetap tampil lepas. Dua babak akhir yakni ketiga dan keempat, Monster hanya meraih nilai bendera tiga warna. Mat Rouf mengaku bahwa dua babak pertama dan kedua, nilai yang diraih Monster sudah memastikan dirinya menjadi juara pertama, sehingga dirinya merasa enjoy untuk mengawal Monster.

Podium 1, 2 dan 3 Kelas Dewasa Bebas menerima trophy dari Awong

“Babak kedua dan ketiga saya lebih santai mengawal Monster karena sudah psti juara, apalagi babak ketiga dan keempat, tidak banyak burung yang kerja bagus,” jelas Mat Rouf yang diamini H.Ribut. Untuk posisi kedua dan ketiga terjadi pertarungan yang cukup menegangkan antara Berkah dan Bunga Madura.

Kedua burung ini merupakan orbitan Team AKN Sampang. Berkah yang dikerek pada nomor 25 mencuri kemenangan dibabak ketiga dengan raihan nilai bendera tiga warna hitam. Tiga babak lainnya, perkutut bergelang CTP meraih bendera tiga warna. Hasil inilah yang mengantar Berkah meraih posisi kedua diikuti oleh Bunga Madura ring WS yang meraih hasil bendera tiga warna, empat babak berturut-turut.

Baca Juga :  Latber KMT di Lapangan Pasar Kodok Pengda P3SI Tabanan: Mahkota KLK Tembus 4 Warna, Putra Kungkung dan Singalaga Terdepan
Peraih juara di Kelas Dewasa Bebas pose bareng panitia

“Saya puas dengan kerja Berkah dan Bunga Madura meski kurang maksimal. Mudah-mudahan kedepan bisa lebih baik lagi,” jelas Klebun Aksan sang pemilik burung. Dikelas Piyik Yunior, Juita andalan Ach.Wachid Sampang berhasil meraih posisi pertama setelah meraih nilai bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua.

Babak ketiga dan keempat, perkutut bergelang Arista ini menambah nilai dengan bendera tiga warna hitam. “Alhamdulillah Juita makin lama makin panas, terbukti pada babak tiga dan empat tampilannya makin bagus,” kata Ach.Wachid. sempat mengawal dari sisi sebelah utara lapangan Pondok Candra, dirinya seakan menikmati betul performa yang dpertunjukkan orbitannya.

Jura tiga besar Kelas Piyik Yunior pose bersama Awong

Urutan kedua, masih pada kelas yang sama, diraih Sapu Jagad milik H.Jai/H.Rehan Binuang Banjarmasin. Nilai bendera tiga warna hitam pada babak pertama dan kedua, bendera tiga warna pada babak ketiga dan bendera dua warna hitam pada babak keempat, memuluskan langkah perkutut bergelang Batu Hitam meraih hasil bagus.

Juara sepulu besar Kelas Piyik Yunior

H.Atro yang mengawal burung ini mengakui kehebatan lawan. “Saya akui bahwa burung dikerekan 92 (Sapujagad,red) layak menjadi juara. Kebetulan burung saya tampil kurang maksimal,” terangnya. Ditempat ketiga, Untung Jaya orbitan Awong Surabaya ring WDT dinobatkan sebagai juara ketiga dengan nilai bendera tiga warna hitam babak pertama dan ketiga, bedera tig awarna babak kedua dan bendera dua warna hitam babak keempat.

“Saya menghormati keputusan juri. Apapun hasilnya saya terima,” jelas Awong. Di kelas Piyik Hanging, Peker Keri, amunisi Benny Mintarso Surabaya berhasil meraih podium pertama setelah pada babak pertama dan kedua mengungguli lawan-lawannya dengan nilai bendera tiga warna. Dua babak itulah yang meloloskan perkutut ternakan BN Bird Farm tanpa hambatan.

Baca Juga :  Achmad Yani Zain  Tabanan: Bangun Komunitas Kung Mania di Pasar Kodok Tabanan
Tiga besar juara Piyik Hanging terima trophy

Urutan kedua diraih Bom Imoba milik Wijaya Surabaya, ring Imoba dengan raihan nilai bendera dua awarna hitam babak pertama, kedua dan keempat serta bendera tiga warna babak kedua. Untuk tempat ketiga, diraih Ngrenyeng orbitan Widay Surabaya ternakan WDT degann raihan bendera dua warna hitam babak pertama, kedua dan ketiga serta bendera tiga warna pada babak ketiga.

Juara Kelas Piyik hanging pose bareng panitia AW Cup

Sukses para jawaa meraih posisi terdepan, diikuti pula oleh keberhasil panitia mendatangkan peserta diluar dugaan. Santos, selaku panitia mengaku salut dengan dukungan yang diberikan kung mania. “Dukungan luar biasa diberikan pada kami dengan mendaftarkan diri sebagai peserta. Kami mengucapkan banyak terima kasih atas seluruh partisipasinya dan kami juga memohon ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama pelaksanaan acara,” papar Santos.

Peserta yang beruntung membawa pulang doorprize sepeda gunung

Awong sendiri ketika diminta komentar mengaku senang dengan apa yang dilihat dan dirasakan. “Puji syukur semua berjalan lancer dan banyak peserta yang hadir,” kata Awong singkat. Gus Wawan WK, salah satu panitia mengatakan bahwa gelaran ini merupakan kerja team yang berbuah manis.

“Kami lega akhirnya gelaran AW Cup bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Semua ini berkat kerjasama yang baik dari semua pihak, baik panitia dan juga peserta. Mudah-mudahan kami masih bisa melanjutkan even ini,” lanjut Gus Wawan.

Related Articles

Back to top button