Guntur BC dan Bagero SF Juara Umum, Aldi dan Drupadi Double Winners di Jumat Ceria Pondok Indah Denpasar
Suasana baru kini dirasakan kicau mania ketika mengikuti latber Jumat Ceria di Pondok Indah Denpasar. Seperti tampak pada new ceria yang digelar, 12 Oktober 2018 kemarin di gantangan Pondok Indah Denpasar. Kicau mania dengan kesadaran sendiri kini membudayakan tanpa teriak sehingga suara burung terdengar jelas ketika penilaian berlangsung.
Walaupun ada sedikit teriakan di kelas-kelas panas seperti cucak ijo, murai batu dan kacer, namun justru peserta lain yang mengingatkan dan menertawainya. Kesadaran tanpa teriak yang kini muncul di latber-latber yang ada di Denpasar tidak terlepas dari kinerja juri dan peserta yang sama-sama ingin mewujudkan lomba yang bersih, transparan dan menjunjung tinggi sportifitas. Hanya burung yang kerja maksimallah yang akan mendapat koncer.
Di New Ceria Pondok Indah kemarin, hampir semua kelas jenis burung yang dibuka mendapat apresiasi dari kicau mania. Terlebih lagi di kelas murai batu, cucak ijo dan punglor merah yang selalu ramai dan kini mulai tumbuh kelas cendet dan kacer.
Seperti biasa punglor merah mengawali gelaran di latber yang bekerja sama dengan juri PBI. Meski sebagian besar merah mania berangkat ke Pakde Karwo, namun masih ada puluhan yang ikut memanaskan calon-calon prajuritnya. Drupadi yang digantang di tenggara kembali menunjukkan kinerjanya yang nancep dari awal sampai akhir. Dua kali mengambil posisi yang sama, Drupadi sukses double winners setelah bersaing dengan Soneo milik Surya Bule dan Petir debutan Mr. Dodik.
Hasil double winners juga diraih Aldi di partai neraka yang ramai peserta. Murai dari silangan Medan dan Nias ini sukses menunjukkan rolingan yang penuh variasi lagu yang dikolaborasikan dengan tembakan. Debutan Edi Arna ini sempat adu kualitas dengan Cupu Manik dan Gladiator milik Mr. Dian Arif yang juga mengandalkan tembakan. Namun Aldi lebih unggul membawakan lagu dan tembakan.
Sulitnya menstabilkan cucak ijo di lapangan membuat kicau mania semakin penasaran. Buandet milik Amir mengawali kemenangannya setelah lagu-lagunya yang panjang-panjang tidak pernah henti dimuntahkan dari mulutnya yang terbuka lebar. Buandet bertarung sengit dengan Perot Jr debutan Dollar yang juga menunjukkan kualitas. Namun di leg kedua, giliran Jokowi milik Mr. Suminto yang unjuk gigi. Kali ini Harapan Jaya milik Paidex memepet di posisi kedua.
Jumlah peserta yang terbatas dan peserta yang tanpa teriak membuat penonton bisa melihat dengan jelas kerja kacer di lapangan. Mr. Catur yang menurunkan dua kacer seperti mempertontonkan bagaimana kualitas dua pendekar ini di depan public. Sejak start pertama Kohaku dan Aligator begitu nancep membawakan rolingan yang rapat dengan lagu-lagunya yang variatif tembus hingga ke luar arena. Ngotot dan bertenaga. Walaupun sesekali bergaya hiper, namun jauh melampaui durasi kerja, sehingga Kohaku dan Aligator meraih posisi pertama dan kedua. Ketika turun di leg kedua giliran Aligator yang naik panggung.
Begitu juga di kelas cendet yang kini mulai ramai. Balita yang diusung David dari Happy Bird SF menyudahi perlawanan rekan-rekannya setelah mempertontonkan rolingannya yang rapat diselingi tembakan love birdan dan gerejaan yang ngeban. Balita bersaing dengan Honda milik Catur yang berhasil membalas di leg kedua.
Kelas love bird dewasa yang tidak pernah sepi pemain menempatkan Galuh milik Arsa di puncak sesi pertama. Namun di leg kedua guliran Putri Dewi milik Mr. Budi Bagero yang menyudahi perlawanan musuh-musuhnya. Sedangkan di kelas paud Sakura dan Hong Rohong berbagi poin merebut posisi puncak.
Jika persaingan di masing-masing kelas untuk merebut posisi terhormat begitu ketat, berbeda dengan perebutan juara umum. Guntur BC dan Bagero SF menang mudah untuk merebut juara umum BC dan single fighter setelah mendominasi poin dari lawan-lawannya.
Wahyudi yang mengawal kinerja juri di lapangan serta mewakili panitia mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3