Perkutut

N-Tra BF H.Jarwo Sukowono Jember, Ternak Perkutut Modalnya Cukup Sekali, Untungnya Bisa Berulang Kali

N-Tra Bird Farm (BF) milik H.Jarwo dari Sukowono Jember. Namanya memang masih asing, baik ditelinga Kung Mania Jember sendiri maupun bagi penggemar perkutut nusantara.  Pasalnya, salah satu peternak pinggiran yang ada di jalan Trunojoyo gang baretta Kec.Sukowono Jember ini, memang baru beberapa bulan mulai membangun kandang ternaknya.

Padahal sejatinya, H.Jarwo yang termasuk Kung Mania lawas. Karena menurutnya, hobi burung perkutut ini sudah dilakoni sejak tahun 97-an. Bahkan di tahun tersebut, H.Jarwo pernah bertandang ke beberapa farm top di Tasikmalaya, diantaranya Palem BF. Tapi berhubung tak punya modal, ia pun hanya bisa mendengarkan suara merdu perkutut di sana.

Dan karena kesibukannya sebagai pedagang yang harus memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Sekitar tahun 2001 H.Jarwo memilih absen dari dunia perkutut. “Ya betul, karena saya bukan pegawai negeri. Jadi sementara hobi saya tinggalkan untuk mencari nafkah demi keluarga,” cerita H.Jarwo.

H.Jarwo di depan kandangnya yang sangat sederhana

Baru tahun tahun 2016 lalu, H.Jarwo kembali turun di pentas perkututan. Dan dengan dana seadanya, ia pun membeli beberapa burung perkutut sebagai koleksinya. Bahkan saat dibentuk kelompok arisan perkutut “Baretta” di tempatnya Sukowono. Ia pun didapuk oleh kung mania setempat, sebagai ketuanya.

Dan akhirnya, dipertengahan tahun 2017 kemarin. H.Jarwo membuat kadang perkutut dari bahan aluminium. Dengan panjang sekitar 4-5 meter dan tinggi 80 cm, dibagi menjadi 7 petak kandang yang ditaruh di samping rumahnya. Namun dari 7 petak kandang itu, sementara yang terisi hanya 4 kandang saja.

Dimana dua kandang berisi materi dari APDN Sampang Madura. Dan dua kandang lainnya, trah darah dari IBM BF Surabaya yang kualitasnya cukup bagus. Dan menurut H.Jarwo, kandang-kandangnya itu sudah ada yang produksi. Bahkan piyik dari trah IBM, ada yang laku mahal.

Baca Juga :  Aulia Bird Farm Surabaya Segera Lahirkan Adik Kamasutra, Produk Kandang Lain Siap Bersaing
Dari tujuh kadang hanya 4 yang terisi.

“Alhamdulillah, dari jual anakan pertama, modalnya sudah kembali. Bahkan sekarang sudah untung, setelah beberapa piyiknya. Baik dari trah IBM maupun APDN banyak dibeli oleh teman-teman. Inilah enaknya ternak perkutut, modal cukup sekali. Tapi untungnya bisa berulang kali, asal induknya terus produksi,” tutur H.Jarwo.

Bahkan setelah H.Jarwo mendengar program dari IBM BF Surabaya, soal beli perkutut bisa dicicil, ia pun langsung tertarik. Karena menurutnya, program tersebut betul-betul bisa jadi solusi. Terutama bagi peternak kecil yang kesulitan modal untuk beli indukan serta ingin meningkatkan kualitas produknya.

“Betul, setelah mendengar itu saya ingin ikut mitra dengan IBM. Dan kalau dipercaya, saya mau bikin 20 kandang lagi. Karena dengan punya 20 kandang, insyhaallah hasilnya bisa untuk menopang ekonomi keluarga. Taruhlah dari dari 20 kandang yang produksi 10 kadang saja. Lalu piyiknya kita jual 100 rbu per ekor, kalau ada piyik 20 ekor sudah berapa kita dapat uang,” terang H.Jarwo.

Itu kalau piyik yang kita jual kualitasnya biasa, lanjut H.Jarwo. Tapi kalau kualitasnya lebih bagus, tentu harganya akan lebih mahal. Makanya saya sangat senang dengan adanya program IBM ini. Dan beberapa anggota arisan di sini juga siap jadi mitra IBM. Kalau sukses, tentu akan sangat membantu ekonomi keluarganya nanti.

“Ya mudah-mudahan, rencana ini bisa segera terwujud. Baik untuk saya pribadi maupun  teman-teman yang mau ikut program IBM,” harap H.Jarwo saat ditemui oleh awak media kontesburung.com, di rumahnya beberapa hari lalu.  *kb2

Related Articles

Back to top button