Breeding

Cara Mudah Menangkar Blackthroat Lokal, ala Arif Trisakti BF Jakarta

Sejatinya jenis burung blacktroat termasuk burung impor. Istilah blackthroat lokal tak lain burung tersebut hasil produk para peternak di tanah air. Konon ternakan lokal ini lebih mudah dibudidayakan ketimbang yang  impor, benarkah? Berikut ini tips ala Arif Trisakti BF Jakarta.

Meskipun dilomba kelas ini jarang dibuka (masuk dikelas campuran impor), komunitas penggemar burung blackthroat masih tinggi peminatnya.  Burung jenis finch asal Afrika ini memiliki suara merdu dengan irama lagu ngeroll panjang. Keunggulan ini yang membuat nilai jualnya yang relatif tingi.

Selain itu tingkat kesulitan menangkar burung mungil ini yang membuat harganya masih bertahan dibanding jenis burung finch sejenisnya. Menurut Arif Trisakti BF, ternyata menangkarkannya mudah dan sederhana.

Kandang petak, lebih efisien

Dikalangan penggemarnya kita mengenal dua jenis yakni asal Boswana dan Senegal. Namun, masing-masing keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebenarnya, darimanapun asalnya, jenis burung ini tetap sama saja. Yang penting burung rajin bunyi ngeroll panjang tanpa henti dengan volume keras sambil buka sayap dengan irama lagu senggang-senggang.

Konon menangkar burung blacktroat lokal atau hasil ternakan lokal lebih mudah dibanding menangkar burung yang baru didatangkan dari negara asalnya (impor). Itu sebabnya, ternakan lokal biasanya harganya lebih mahal dibanding yang impor.

Mengapa lebih mudah menangkar blacktroat ternakan lokal?  Ya tak lain karena adaptasi dengan sekitarnya yang membuat burung ini lebih nyaman tidak stress dengan situasi disekitarnya. Berbeda dengan burung impor yang membutuhkan waktu lama dalam penyesuaian dengan lingkungan barunya.

Ada banyak keuntungan lain menangkar blacktroat, salah satunya menghemat tempat. Karena ukuran kandang bisa dibuat jauh lebih kecil. Meskipun dalam rumah dengan halaman terbatas. Ukuran kandang bisa dibuat petakan kecil-kecil berderet dan disusun di dinding tembok. Ukuran kandang besi lebar 30 cm x panjang 60 cm x  tinggi 60 cm.

Baca Juga :  Gelaran Nanjung 105 Award Jakarta, Munculkan Banyak Bintang Jawara
Pasangan Indukan yang sudah produksi

Burung yang sudah menginjak dewasa kelamin minimal umur 7-8 bulan bisa langsung dijodohkan, yang penting, jantan sudah gacor (rajin bunyi) dan kondisi sehat atau tidak dalam keadaan mabung. Sebelum memulai menangkar, pasangan yang sudah jodoh biasanya ditandai dengan perilaku Jantannya yang rajin bunyi sambil buka sayap mendekati betinanya. Sementara calon indukan betinanya merespons dengan mengepak-ngepak sayapnya.

Setelah itu siapkan kotak sarang, bisa berupa kotak terbuat dari bahan triplek atau bisa juga batok kelapa ukuran kecil yang digantung dipojok kandang.  Kotak sarang maupun batok kelapa diisi penuh serabut daun cemara atau serat lain yang biasa digunakan untuk sarang burung kecil.

Selain kotak sarang yang sudah diisi serabut, dibagian lain sediakan kapas digantung ditempel dijeruji sarang. Keberadaan kapas fungsinya nanti dia gunakan untuk melapisi sarang yang sudah dia lingkari. Biasanya, pasangan blacktroat yang sudah siap produksi akan menyusun membuat sarang dengan cara membulatkan sarang seukuran badannya kemudian dia ambil kapas-kapas tersebut untuk melapisinya.

Bersamaan itu keduanya akan tampak selalu bercumbu dan berduaan bersamaan dengan itu jantan mengawini betinanya. Setelah itu, dua hari kemudian biasanya betina akan bertelur 2-3 butir. Dibuahi atau tidaknya telur yang akan ditetaskan bisa ditandai dari ciri warna telur setelah seminggu dierami. Kalau warnanya sudah berubah kebiruan,  berarti telur sudah berisi dan siap ditetaskan.

Anakan blcakthroat

Masa mengeram 14 hari, setelah menetaskan anakannya indukan betina mengasuhnya sendiri bersama pejantannya. Anakan akan disuapinya hingga mencapai umur di atas 1 bulan hingga makan sendiri.

Induk betina yang sudah 2 atau 3 kali produksi diistirahatkan di kandang tersendiri. Kalau sudah terlihat kembali birahi, calon indukan betina  ditandai bunyi manggil-manggil, indukan bisa dijodohkan kembali dengan pejantan yang sudah nggacor dan buka sayap.

Baca Juga :  Music BF Jakarta: Sukses Budidayakan Suara Panjang dan Aneka Jenis Warna

Untuk amannya, kandang dilengkapi dengan lampu. Karena burung biasanya akan sering panik dan grabakan saat kondisi kandang gelap. Ini tak lain karena posisi kandang di dalam ruangan, jadi siang malam, lampu tetap menyala. “Dengan begitu burung akan nyaman,” terangnya.

Kebutuhan pakan utama, berupa biji-bijian maupun ekstrafooding daun sawi, slada diselingi telur puyuh rebus akan sangat bagus ketika induk akan  mengasuh anakannya hingga besar atau makan sendiri. Setelah anakan bisa belajar makan sendiri, sudah bisa disapih dari indukannya.

Anakan akan belajar bunyi setelah menginjak umur 2 bulan. Bila ingin cepat dan memacu produksi lagi indukannya, bisa juga memanen anakan disaat umur 1-2 minggu, kemudian diasuh dirawat oleh pemiliknya. Dengan cara pemberian diloloh adonan bubur sereal yang biasa digunakan untuk anak balita dan banyak dijual dipasaran. Pasca panen, biasanya dua minggu kemudian indukan akan kembali siap kawin dan produksi.

Berapa harga anakan yang sudah makan sendiri? Paling murah dikisaran Rp 1,5 juta sepasang.  Kini puluhan pasang indukan blackthroat diternakan dikediaman Arif  di Jl. Dwijaya 4 (WA 081574356889)  Radio Dalam Jakarta Selatan. *kb4

Related Articles

Back to top button