Profil

Usai Mabung Cendet Celoteh Nyeri di Salam Lestari Cup 2 Legian, Antarkan JBT Juara Umum

Jangan pernah menyerah ketika jagoan kita yang sudah pernah menjadi yang terbaik di lapangan mengalami tambal sulam ketika rontok bulu. Membutuhkan kesabaan, ketelatenan dan keyakinan bahwa sang jagoan bakal bisa kembali pulih seperti sedia kala. Itulah yang selalu menjadi pegangan seorang Tut De Ariana sehingga cendet Celoteh kini bisa kembali menunjukkan perfoma sejatinya ketika berlaga di event Salam Lestari Cup 2, Minggu 16 September 2018 kemarin di gantangan Legian BC Kuta Badung.

sa
JBT: Celoteh Antarkan JBT Juara Umum BC

Tanpa mengurangi kinerja lawan-lawannya yang juga menunjukkan perfoma terbaiknya, Celoteh turun perdana setelah ngurak berkepanjangan tampil mewah. Sesaat setelah digantang, Celoteh langsung ngeroling bersuara nyaring.  Nyaris tembus hingga ke luar arena tatkala tembakan gerejaannya yang keras menghentak telinga penonton. Tidak hanya sekali tetapi beruntun dengan mengambil posisi nagen satu tangkringan. Hanya sesaat mengambil napas Celoteh mengubah posisi berdiri. Terkadang turun beberapa detik lalu naik mengambil ancang-ancang mendendangkan lagunya yang apik, nyaris tanpa jeda. ‘’Inilah cendet yang paling saya sukai di lapangan. Lagunya komplit. Apalagi kalau gerejaannya keluar panjang,’’ bisik Agung Tatto kepada awak kontesburung.com

sa
CELOTEH: Come Back ke Arena Cendet

Hari ini Celoteh memang kerja maksimal. Begitu juga dileg kedua yang juga tidak pernah henti mengumbar gerejaan justru di pengujung sesaat juri mundur ke pinggir arena. Celoteh akhirnya double winners sekaligus mengantarkan Jalak Bali Team juara umum BC. Namun bukan tidak mungkin Celoteh akan berubah esok hari. Dan Tut De meyakini itu karena Celoteh seekor burung bernyawa yang kondisi tubuhnya bisa berubah. Tetapi yang patut disyukurinya ketika Celoteh mampu tampil mewah dan dihargai oleh dewan juri, itu merupakan sebuah kebanggaan tersendiri.

Selain Celoteh, Tut De Ariana juga mengorbitkan Semut Api di laga cucak ijo. Walaupun belum meraih posisi puncak, Tut De merasa bersyukur karena Semut Api sudah mulai menemukan perfomanya. Sedangkan Boom Bali yang diturunkan di kelas cucak jenggot sempat kelabakan karena Boom Bali terkadang takut jika dibuka.

sa
BOOM BALI: Dielus-elus Redam Birahi Jelang Naik Panggung

Jika turun pecan lalu di Terajana Cup 3 Singaraja tampak mangap dan liar masuk arena, Tut De meredamnya dengan menyemprotkan air di bagian tangkringan, lantai dan sedikit ke tubuhnya agar adem. Hasilnya Boom Bali kerja maksimal. Namun di Legian, Tut De memilih cara lain karena dirasakan over birahi. Boom Bali terpaksa dipegang dan dielus-elus jelang akan naik. Hasilnya juga tidak mengecewakan berhasil naik podium utama. ‘’Merawat cucak jenggot super susah. Kalau tidak birahi sulit mau kerja. Tetapi kalau birahi, cepat bertelor dan perilakuknya liar. Menstabilkan birahinya agar pas butuh perhatian lebih,’’ terang Tut De Ariana sesaat menerima trofi juara umum BC. *kb3

Related Articles

Back to top button