Piala Proklamator Kemerdekaan RI Bersama GP2S Denpasar, Toilet dan Imanuel Juara Umum
Hujan lebat yang mengguyur kota Denpasar dan sekitarnya sejak subuh hingga siang hari tidak menyurutkan semangat kicau mania Bali untuk menghadiri Mahakarya GP2S bertajuk Piala Proklamator Kemerdekaan RI yang digelar Jumat, 17 Agustus 2018 di gantangan Anyar Persada Peguyangan Denpasar. Menggandeng juri dari Oriq Jaya lomba mulai dibuka tepat setelah sholat Jumat siang.
Dihadiri dari berbagai kalangan pemain, lomba berjalan tertib dan dari kelas ke kelas tidak satu pun ada komplin dari peserta. Toh begitu, ketegangan di antara pemain terus berkecamuk meski suhu dingin diselimuti mendung tebal di angkasa. Pasalnya persaingan di antara gaco yang bertarung berjalan sengit. Hanya tiga gaco yang berhasil melibas dua kelas yakni Janda di kelas kenari, Baby Jr di kelas paud dan Raja Sawer di kelas kacer. Sedangkan di kelas cucak ijo, love bird dewasa, murai batu, cendet, konin, serta punglor merah para jawara harus berbagi karena ketatnya persaingan.
Cuaca yang dingin membuat para gaco tidak mampu tampil maksimal. Sedikit saja lengah maka terperosot ke peringkat bawah. Namun setiap kelas selalu menjadi tontonan menegangkan dari para pemain. Seperti di kelas murai batu. Tampilnya Begal membuat suhu panas partai bergengsi itu begitu mencekam. Berada di sisi timur Begal sejak digantang langsung memuntahkan tembakan. Di dekatnya ada Usrok yang juga eboh. Namun Begal dengan kombinasi rolingan dan tembakannya yang ngeban membuat juri memberikan nilai penuh.
Namun ketegangan semakin memuncak di laga kedua. Begal lagi-lagi edan. Namun di sebelahnya ada Malaikat lagi menantang. Pertarungan semakin sengit. Sama-sama mengeluarkan jurus pamungkas. Namun juri memilih Malaikat dan Begal harus rela duduk di kursi kedua. Sementara Usrok berada di posisi ketiga. Jelang malam leg ketiga kembali dibuka dan Jenset memenangkan pertarungan.
Kelas panas juga terjadi di partai cucak ijo. Dengan jumlah peserta yang memenuhi gantangan juri sedikit ekstra ketat memilih burung yang terbaik. Satu demi satu burung terpantau dan akhirnya hanya satu yang terpilih di puncak yakni: Koplak, Bandit, Harapan Jaya dan Dollar.
Lomba berakhir hingga mahgrib dan menobatkan Toilet BC sebagai juara umum BC dan Imanuel sebagai juara umum SF serta Guntur SF juara umum single fighter runner up setelah dukungan yang terus mengalir buat Toilet BC, Imanuel dan Guntur SF.
Turah Pram Ningrat yang menggagas hajatan Piala Proklamator Kemerdekaan RI mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh kicau mania yang hadir meski hujan terus mengguyur kota Dnepasar. Seraya memohon maaf jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3