Mengupas Rahasia Pajero, Ngebom Lagi di Gamas Cup 1 Gianyar
EDAN, itu kata yang tepat buat Pajero, debutan Mr. Yogi Kuda Hitam yang tampil memukau di setiap penampilannya. Meski digantang paling awal, Pajero tetap saja sanggup menuntaskan kerjanya hingga penilaian berakhir. Tidak saja turun sekali tetapi di seluruh kelas. Tidak saja turun sepekan tetapi setiap pecan menjuarai lomba di lokasi yang berbeda, juri yang berbeda dan rata-rata sanggup melibas habis seluruh kelas.
Itulah Pajero yang beruntun hattrick, sejak di Sukawati, Paku Alam, Jembrana dan kemarin di Gamas Cup 1, 20 Mei 2018 di gantangan Mawang Ubud Gianyar. Pajero berhasil menyapu bersih dua kelas yang disediakan sekaligus dinobatkan sebagai kacer terbaik.
Kemarin kualitas Pejero benar-benar disaksikan oleh sebagian besar kicau mania yang hadir. Sejak digantang lebih awal hingga penilaian berakhir Pajero tidak pernah berhenti menunjukkan powernya baik gaya hingga variasi lagunya yang rapat.
Kestabilan Pajero tentu tidak hanya karena materinya yang memang susah untuk bagong tetapi juga perawatannya yang special yang dilakukan Mr. Yan Wi. Menurut Yan Wi, Pajero dirawat sangat sederhana. Sehari hanya mengkonsumsi 5 ekor jangkrik. Mandi dan sedikit jemur agar tetap bugar. Tetapi yang paling menentukan adalah tatkala jelang lomba. Sabtu sudah mulai digenjot jangkrik sampai 40 ekor begitu juga ulat hongkong. Namun pagi jelang berangkat ke lapangan, jangkrik kembali normal 5 ekor saja.
Pajero mungkin berbeda dari kacer lainnya. Justru Pajero harus sering diturunkan di lapangan dan tidak berpengaruh jika dipepet dengan murai batu di dalam mobil. Karena itu, justru jelang akan turun Minggu, Pajero dipanaskan di latberan Jumat. ‘’Selain rawatannya pas ketemu, materi Pajero kebetulan pas,’’ terang Yan Wi asyik pantau sebelum Pajero akan digantang *kb3.
