Profil

SU BC di Piala Puri Agung Denpasar, Tidak Kebagian Tiket Dapat Tepuk Tangan

ANTUSIAS kicau mania untuk menghadiri gelaran Piala Puri Agung Denpasar bersama Oriq Jaya, Minggu 6 Mei 2018 di Jaba Pura Puri Agung Denpasar begitu luar biasa. Kicau mania tumpah ruah menghadiri gelaran yang hampir setiap kelas favorit seperti cucak ijo dan love bird full peserta. Termasuk juga SU BC, tim yang bermarkas di Abiansemal Badung ini ikut berlomba. Datang agak siang, SU BC bukannya bisa menjajal gacoannya ke arena, tetapi malah bengong lantaran tidak kebagian tiket. ‘’Biasanya kalau lomba gampang membeli tiket di lapangan, tetapi kali ini saya benar-benar ndak menduga bakal ndak dapat tiket,’’ ujar Dee Antha, ketua SU BC.

Walaupun tidak dapat turun di kelas love bird, SU BC masih bisa bermain di kelas lainnya seperti di kelas pleci. Tetapi sebagian besar anggota SU BC yang berjumlah 30 penghobi burung dominan bermain love bird.

Tidak bisa menurunkan burung, SU BC masih bisa menonton lomba hingga akhir. Seperti motto SU BC, kalah menang tepuk tangan. Kebetulan hari itu SU BC drow tetapi tetap tepuk tangan melihat lomba yang bagus.

SU BC memiliki beberapa amunisi yang sudah sering kali masuk di daftar kejuaraan. Di antaranya love bird Marbel, Haro, Doa Ibu, Ngejer, dan Jumiwa. Di kelas cucak ijo ada Jernat, murai batu Banaspati, pleci Liberty, dan Ratu Mas Alit love bird paud. *kb3

Baca Juga :  Sistem Terbaru Penilaian Love Bird di Two Brothers Cup Denpasar, Kekean, Kestabilan dan Durasi Menjadi Kunci Kemenangan

Related Articles

Back to top button