Cucak Ijo Honda Milik Cinyo Ponorogo, Coba Menggebrak Gantangan di Mojokerto

DATANG ke Mojokerto dengan materi gaco yang tidak banyak dan dalam kondisi kurang baik, membuat Cinyo Ponorogo tidak patah semangat menjajal beberapa gantangan yang ada di Bumi Majapahit ini.
Cinyo Ponorogo, begitu ia mau dipanggil. Ia memang berasal dari Ponorogo dan belum lama tinggal di Mojokerto karena mengikuti istrinya. Saat datang ke Mojokerto, ia pun hanya sempat membawa tiga materi Cucak Ijo, dua di antaranya bernama Honda dan Scoopy. Jika ada waktu, ia berniat akan mengambil beberapa materi lagi yang tertinggal di Ponorogo. Saat ini karena terbentur pekerjaan, beberapa burung Cucak Ijonya masih tertinggal di Ponorogo.

Ia sejatinya pemain lama dalam perburungan, namun lama vakum. Foto-foto waktu berada di lomba-lomba burung tingkat nasional dan bersama beberapa pemain kelas wahid di dunia perburungan pun ditunjukkannya.

Salah satu Cucak Ijonya bernama Honda, yang beberapa kali diikutkan kontes di gantangan-gantangan di Mojokerto sejati pun adalah burung yang pernah juara di tingkat yang lebih bergengsi. Bahkan Cucak Ijo Honda pernah menjadi cover sebuah majalah burung terbitan Jakarta.
“Honda dalam kondisi yang kurang baik, sebab belum lama ini rontok bulunya. Usianya pun sudah cukup tua,” ucap Cinyo yang mengaku mania Cucak Ijo dan anggota Komunitas Cucak Ijo Mojokerto ini.

Kembali ke kontes-kontes adalah cara Cinyo mengembalikan kehebatan Honda. Selain itu juga juga untuk melatih mental dua Cucak Ijonya yang lain, yang belum banyak tampil di kontes. Beberapa gantangan di Mojokerto sudah didatangi Cinyo untuk menguji materi pemainnya. Katanya, beberapa gantangan di Mojokerto membikin Cinyo penasaran, sehingga tak membuat satu pun Cucak Ijonya mendapatkan tropi juara.
Dengan materi Cucak Ijo yang tidak banyak dan dalam kondisi yang kurang baik, tidak membuat Cinyo patah semangat. Tidak mendapatkan tropi juara di beberapa gantangan di Mojokerto dianggap Cinyo sebagai hal yang lumrah untuk mangasah kemampuan burungnya.
“Baru di Markaz BC, Si Tua Honda mendapatkan juara II. Dan, setelah itu di AM BC mendapatkan juara I,” ujarnya.
Cucak Ijo Honda menurut Cinyo mulai menunjukkan kualitasnya. Ia berharap Honda kondisinya semakin hari semakin membaik. “Tidak ada burung yang terbaik, yang ada adalah burung yang kondisinya terbaik,” ujar Cinyo seolah sedang berfilosofi.
Rasa fanatiknya pada Cucak Ijo membuat Cinyo pun bergabung dengan Komunitas Cucak Ijo Mojokerto untuk bisa saling bertukar pengalaman merawat Cucak Ijo bersama kawan-kawan sehobi, menambah wawasan dalam perburungan dan yang paling penting adalah menambah pertemanan.
Ia pun mengenalkan Kontesburung.com pada Ketua Komunitas Cucak Ijo Mojokerto, Iron dan berharap suatu saat komunitas itu dipublikasikan kegiatannya. “Saya tunggu kedatangan Kontesburung.com bersama kawan-kawan KCIM,” ujarnya dalam pesan WA-nya. ##



