News

Lovebird Booming Karena Merakyat, Ekonomis dan Sering Lomba

LOMBA BURUNG MOJOKERTO
Kontes di gantangan selalu dibanjiri peserta dari burung Lovebird

Hampir di semua gantangan di Mojokerto, bahkan mungkin di seluruh Tanah Air, jumlah peserta Lovebird selalu mendominasi di antara burung kicauan yang lain. Inilah rangkuman KONBUR mengenai alasan yang membuat Lovebird mengalami booming seperti saat ini:

Booming Lovebird mau tidak mau membuat banyak gantangan baru bermunculan. Lomba Lovebird selalu menjadi yang terbanyak dari jumlah peserta dibanding burung yang lain. Lovebird menurut para pemilik gantangan ibarat tulang punggung perekonomian sebuah gantangan. Tanpa kehadiran kontes Lovebird, sebuah gantangan diyakini akan mengalami kerugian dan tidak bisa jalan lagi.

Love Bird Mojokerto
Hadis Siswanto dan Tim Tanashii SF, Lovebird itu burung yang merakyat

Hadis Siswanto dari Tanoshii SF mempunyai penjabaran bahwa yang menyebabkan Lovebird bisa tren seperti sekarang ini adalah karena burung ini merakyat, tidak kenal kelas sosial. Burung ini harganya sangat ekonomis, cocok bagi pemula yang ingin terjun ke kontes burung. Bakalan yang murah, yang terkadang bisa didapatkan di pasar burung dengan harga Rp 200 ribu-Rp 500 ribu, jika perawatannya baik dan sedang beruntung, maka Lovebird itu bisa menjadi juara di Latber atau Latpres.

Ternak Lovebird Mojokerto
Lupiyanto dari Multi Jaya BF, Lovebird tidak mengenal status sosial

Keberuntungan terkadang masih terus berlanjut jika memang sedang hoki dan bisa merawat dengan sabaik mungkin, dengan menjadi juara di Piala Cup. Bahkan, mungkin bisa lebih dari itu. Karena memenangi perlombaan, burung Lovebird yang sebelumnya harganya hanya Rp 200-Rp 500 ribu, harganya bisa melonjak berlipat-lipat kali.

“Lovebird bisa menjadi semacam mimpi bagi yang hobi burung kicauan tapi modalnya cekak,” pungkas Hadis Siswanto, yang salah satu Lovebirdnya pernah ditawar sangat fantastis hingga seharga mobil.

Lupiyanto dari Multi Jaya BF kepada KONBUR mengatakan bahwa Lovebird bisa menjadi booming sebab burung ini tidak mengenal status sosial. Orang yang kantongnya tipis sampai yang tebal, bisa memiliki burung ini. Untuk mencari bakalan Lovebird yang akan dijadikan gaco kontes, tidak harus selalu dibeli dengan harga yang mahal dari indukan yang sebelumnya juara.

Baca Juga :  Pengakuan Aba Hudan, Surabaya - Diberi Twister, Daya Tempur Murainya Lebih Panjang

Meski beberapa ahli burung kicau menilai bahwa dari indukan yang pernah juara akan menghasilkan keturunan yang bagus, ada beberapa pendapat yang mengatakan dalam Lovebird seperti terjadi pengecualian. Yang diperlukan agar Lovebird bisa menang dalam kontes adalah keahlian merawat, memilih calon yang bagus untuk dijadikan gaco, dan yang terakhir adalah keberuntungan atau hoki.

Munif dari Bondrex Comunity BC, hampir senada pendapatnya, mengatakan bahwa Lovebird bisa booming sebab burung ini mudah diternak. Karena mudah diternak, maka harga Lovebird menjadi ekonomis, dan orang bisa dengan mudah membelinya. Bandingkan dengan jenis Murai Batu, Anis Merah, Jalak, Cucak Rowo, dan Cucak Hijau, yang anakannya saja cenderung mahal, dan akhirnya membuat tidak sembarang orang bisa membelinya.

Meski Lovebird sempat mengalami harga yang tinggi pada jenis Lovebird warna, namun saat ini kecenderungannya penghobi lebih menyukai Lovebird ngekek sebab adanya banyak kontes yang hampir setiap hari selalu ada.

“Kontes yang terus menerus, tidak hanya di gantangan besar atau cup-cup, di gantangan yang kecil-kecil, juga bisa menjadi daya tarik orang untuk memelihara Lovebird untuk selanjutnya diikut sertakan dalam kontes,” ujar Munif.

Munif menambahkan bahwa kontes yang rutin dan hadiah yang menarik akan membuat daya tahan booming Lovebird semakin lama. Bahkan pada tahun-tahun berikutnya jangan-jangan trennya akan naik lagi.##

Related Articles

Back to top button