Tips Rawatan LB “Jadul” dan “Miracle” Besutan Mr.Cinhan Jember, Bisa Stabil di Jalur Juara
Mulai empat bulan kemarin sampai hari ini, nama Love Bird LB “Jadul” dan “Miracle”. Dua gaco muda besutan Mr.Cinhan Indarto atau yang akrab disapa Mr.Han pemilik ring LBF Jember itu. Jadi perbincangan deras LB Mania Jember dan sekitarnya. Pasalnya dua jago tersebut, sering merebut kemenangan di latber maupun latpres.
Bahkan saat panitia Subdenpom BC, salah satu arena yang kini jadi “barometernya” dunia perburungan di Jember. Membuka kompetisi “Liga Poin” untuk mencari burung dengan kualitas terbaik pada Januari awal bulan kemarin. Duet Jadul dan Miracle betul-betul jadi momok bagi jago-jago LB rival-rivalnya.
Karena baik Jadul mapun Miracle, sama-sama punya kualitas dan durasi “ngekek” panjang dan rajin. Terutama Miracle, meski saat umurnya masih cukup muda. Dan menurut Mr.Han sebetulnya Miracle masih layak cukup masuk kelas Balibu. Karena pada bulan Januari 2018 kemarin, Miracle umurnya sekitar 3 bulan lebih.
Tapi kerena Miracle sudah terbiasa diturunkan di kelas LB Dewasa. Mental besutan oleh Mr.Han itupun tak takut meski tarung bersama seniornya. “Betul, kalau Miracle sejak usia paud sudah saya latih di kelas dewasa. Awalnya memang takut gak mau bunyi, tapi sekarang sudah terbiasa,” cerita Mr.Han saat ditemuia oleh awak media kontesburng.com.
Hasilnya luar biasa, di “Liga Poin” edisi perdana bulan Januari 2018 kemarin. Miracle yang memang punya kualitas durasi “ngekek” panjang serta rajin. Dengan mengumpulkan total 700 poin dan meninggalkan jauh pesaingnya. Miracle berhasil mendapat gelar The Best LB Dewasa dan berhak memboyong tropy “Liga Subdenpom”.
Dan keperkasaan duet Jadul dan Miracle terus berlanjut. Saat turun kembali di “Liga Subdenpom” edisi bulan Februari kemarin. Kalau di liga perdana Miracle yang sukses menjadi burung terbaik. Tapi di liga edisi bulan Februari kemarin, giliran Jadul yang sukses menjadi The Best dan memboyong tropy liga. (beritanya bisa dicari di media ini).
Bahkan diputaran liga untuk edisi bulan Maret ini. Baik Jadul maupun Miracle, sama-sama berpeluang menjadi yang terbaik untuk ke tiga kalinya. Karena sampai putaran ke-3 hari Rabu 14 Maret kemarin. Jadul masih memimpin dengan total 375 poin dan Miracle berada di posisi ke tiga dengan total 250 poin.
Selama 4 bulan ini, duet Jadul dan Miracle sudah mengoleksi sekitar 70 tropy juara. Dari hasil “road show” diberbagai latber dan latpres lintas organiser di wilayah kota Jember. “Betul, karena setiap keduanya turun tak pernah gagal membawa pulang tropy juara. Baik itu juara 1, 2 maupun juara 3. Ya mudah-mudahan prestasi keduanya terus stabil,” kata Mr.Han.
RAWATAN HARIAN & LOMBA
Kestablian kerja duet Jadul dan Miracle di arena lomba dan sering kali moncer juara. Itu semua tak lepas dari sentuhan tangan dingin Mr.Han, selaku pemilik sekaligus sebagai mekaniknya. Dan menurut Mr.Han, agar keduanya bisa terus stabil kerjanya di arena. Kuncinya harus paham dulu karakter dan kebiasaanya.
“Betul, pertama kita harus paham dulu gaco yang akan dikondisikan di lapangan. Dan kebetulan, baik Jadul maupun Meracle itu hasil dari kebun sendiri. Sehingga ya sedikit banyak sudah agak paham karakternya. Tapi meski begitu, untuk gaco lomba saya tetep terus belajar. Karena permasalahan di lapangan sering muncul tiba tiba,” kata Mr.Han
Kalau saya merawat gaco lomba, lanjut pria yang selalu tampil low profile ini. Karena burung ini juga mahluk hidup dan punya naluri. Jadi setelah tau karakternya, mulai saya biasakan sesuai keinginan. Seperti mandi pagi, kalau cuaca mendukung baik Jadul maupun Miracle. Saya cukup semprot halus lalu saya jemur.
Dan tak lupa, di dalam sangkarnya juga sudah disiapkan cepuk (tempat air) yang diisi air penuh. Maksudnya kalau Jadul atau Miracle pingin mandi, biar mandi senidiri. Dan itu kita biasakan setiap hari, sehingga kalau pagi kita semprot. Berarti sama dengan menyuruh atau mengikatkan dia waktunya mandi.
Hal-hal lainpun, sebaiknya sejak awal dibiasakan dan itu rutin setiap hari. Dan rawatan harian jadul Maupun Miracle tidak ada yang neko neko. Seperti biasa, pagi keduanya disemprot halus lalu dijemur dengan cepuk full air. Menurut Mr.Han kalau Jadul kuat panas dan dijemurbisa lama. Sedangkan Miracle kebalikannya dan jemurnya cukup sebentar saja.
Setelah dijemur lalu diangin-anginkan dan keduannya cukup diberi menu millet putih saja. Baru sore menjelang malam, keduanya dikerodongng dan masuk rumah. Dan itu rutin dilakukan tiap hari. Hanya kalau hari minggunya disiapkan turun lomba. Mulai H-2, mulai hari Jum’at dan Sabtu.
Selain keduannya diberi menu pakan campuran juga ditambah kangkung dan jagung. Dan setiap selesai dijemur, kemudian diangin-anginkan sebentar lalu difull krodong. Setelah itu keduannya diasingkan ke tempat nyaman dan jauh dari suara burung lainnya. Dan itu dilakukan sampai hari sabtu.
Kemudian untuk hari Minggunya sebelum berangkat ke lomba. Keduannya tetap dimandikan, dan dijemur seperti biasa, diangin-anginkan sebentar lalu dikrodong dan siap berangkat menuju arena lomba. Hanya saja, untuk kangkung dan jagung di stop hanya tetap diberi pakan campuran saja.
“Jadul sama Miracle ini punya karakternya yang berbeda jauh. Kalau Jadul sesampainya di arena, cukup digantung dan tidak mau diganggu. Begitu pas sesinya, baru diambil, krodong dan pakannya dibuka lalu dibawa ke arena. Selesai, pakan dipasang lagi dan langsung dikrodong menunggu sesi berikutnya,” ujar Mr.Han.
Sedangkan Miracle sambung Mr.Han. Sampai dilapangan, sebelum naik biasanya minta dicas dulu dengan lovebird lainnya. Setelah birahinya mulai kelihatan naik baru dipisah dan langsung digantangan. Atau kalau birahinya over, Miracle minta disemprot halus ditunggu sebentar lalu digantang.
“Sebetulnya kunci untuk merawat burung lomba itu. Selain kita harus paham dengan karakternya. Kalau bisa sejak usai dini, burung tersebut kita setting kebiasaanya. Baik saat mandi, jemur, istirahat dan juga kapan waktunya dimaster. Dan untuk dilapangan, kita harus bisa mengontrol birahinya. Saya kira itu dan mudah-mudahan bermanfaat bagi LB mania,” tutup Mr.Han. *kb2
