Duta Giri Prasta Cup III Feat Bali Peace di Piala Raja Jogyakarta, Indahnya Silaturahmi di Tengah Mengejar Prestasi

Tidak sedikit kicau mania Bali yang menghadiri Piala Raja, Minggu 23 September 2018 di Jogyakarta dengan membawa kendaraan sendiri atau naik pesawat untuk menghemat waktu. Bagi mereka yang memiliki dana cukup, itu persoalan mudah. Namun berbeda dengan pemain yang memiliki gaco berkualitas tetapi tidak sanggup membawa petarungnya ke arena yang membutuhkan beaya cukup besar. Atau pemain yang begitu berharap bisa menyaksikan dari dekat perhelatan akbar perburungan namun tidak cukup beaya.

Kehadiran Bali Peace telah menjawab kegundahan kicau mania kalangan bawah itu. Sejak kelahiran Bali Peace hingga kini, sudah berulang kali memberangkatkan kicau mania ke berbagai lomba besar di Jawa. Khususnya Piala Raja yang menjadi agenda tetap Bali Peace yang kali ini mengusung DUTA GIRI PRASTA CUP III.

Kamis pagi, 21 September 2018, pasukan Bali Peace feat Duta Giri Prasta Cup III berangkat dari Jalan PB Sudirman Denpasar Bali. Dipimpin langsung Mr. Yames, Mr. Andy Brenkzenk, Mr. Andy Lontong memberangkatkan 31 pasukan dengan puluhan gaco yang siap bersaing baik di kelas murai batu seperti Salak Bali,  kelas cucak rowo, cendet, cucak ijo, anis merah, punglor kembang, love bird. Ada juga enam ekor murai batu trotolan yang ikut diberangkatkan dari empat peternak murai batu di Bali yang khusus disumbangkan buat panitia Piala Raja. Di antaranya ring Yono Pemogan BF, Swari BF, dan Ico BF masing-masing satu ekor serta D’Yan BF Mengwi Badung dua ekor.

Walaupun agak berdesak-desakan dan terpaksa membuka satu jok lagi agar bisa duduk berbanyak di lantai, namun mereka menampakkan wajah sumringah sejak akan naik hingga di perjalanan yang banyak mengaploud keceriaan di medsos.  Bahkan Andi Lontong memanfaatkan momen ini dengan membawa sekarung tangkringan kayu setan berkualitas super yang siap untuk oleh-oleh kicau mania nusantara.

Di tengah keceriaan tanpa beban, prestasi memang harus dikejar agar membanggakan buat Bali. Namun prestasi bukan segala-galanya. Ada yang lebih indah yang harus terus dikumandangkan. Yakni mempererat tali silaturahmi, membuka seluas-luasnya jaringan komunikasi. ‘’Itulah kenapa kami masih bertahan sampai sekarang. Kami mencari teman dan sekaligus mengajak teman untuk hadir di ikon lomba terbesar di Bali Giri Prasta Cup III,’’ ujar Andy Lontong sesaat bergegas naik bus menuju kota gudeg. Selamat jalan sampai Jogyakarta Bali Peace, selamat berjuang untuk Bali! *kb3