Breeding

Choki Choki Bird Farm Bali Adi Balos, Cetak Kombinasi Love Bird Petarung dan Warna

PEPATAH air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga, begitu menginspirasi seorang Adi Balos dalam mengelola peternakan love bird yang ditekuni sejak 2014 silam. Keyakinan bahwa kualitas indukan sangat menentukan lahirnya anakan yang berkualitas benar-benar dibuktikan di kandang yang diberi nama Choki Choki Bird Farm di bilangan Jalan Teuku Umar Gang Maruti Nomor 20 Denpasar Bali. Membedah 15 pasang indukan Choki Choki BF yang banyak disupport Mr. Baim BSF Bali ini, Konbur membutuhkan waktu sehari.

choki
ADI BALOS: Manfaatkan Lahan Sempit Ternak Love Bird

Berada di daerah padat penghuni dengan lahan yang sempit, hanya membutuhkan luas 1 meter kali 4 meter, Choki Choki BF mampu mengkandangkan 15 pasang indukan love bird. Adi Balos memilih teknik soliter bertingkat agar lahan sempit bisa dimanfaatkan optimal. Indukan dipasangkan dalam satu kandang, tutur Adi Balos untuk mencari anakan yang sesuai harapan. Kekean panjang, punya sifat petarung plus didukung warna yang unik. ‘’Dengan jumlah kandang yang terbatas, saya harus lebih selektif memilih indukan,’’ aku Adi Balos.

choki
INDUKAN: Pilih Yang Spesial Trah Jawara Miks Warna Unik

Untuk memperoleh kekean panjang dengan warna yang unik, Choki Choki BF tidak tanggung-tanggung memasukkan indukan eks jawara yang sudah teruji di lapangan. Tidak saja di tingkat lokal, regional bahkan yang sudah menembus skala nasional. Di antaranya Choki Choki yang sudah mengantongi sebajibun trofi di tingkat lokal dan regional. Miss Galau berwarna blue cobal perso yang beprestasi di skala lokal dan sebagai runner-up up Piala Raja 2013, Miss Market warna dakocan juara lokal dan lima besar Paku Alam, Jhosua warna pastel kuning juara lokal dan regional, Nurlela pastel ijo juara lokal dan regional, Momok warna lutino juara lokal dan regional, Barbara ijo fisheri juara lokal dan regional, serta Semper pasjo juara lokal, regional Bnr Jogya. ‘’Indukan yang rata-rata kekean panjang inilah yang saya miks dengan trah jantan kekean panjang yang berwarna unik,’’ ujar Adi Balos yang keseharian sebagai korlap BSF Bali. Di antaranya blue safir varian parblue violet yang dipasangkan dengan pejantan durasi trah Choki Choki.

Baca Juga :  Squad Farm Jakarta: Mencetak Lovebird Baby Fighter Berdurasi Hingga Prestasi
choki
ANAKAN CHOKI CHOKI: Biarkan Di Glodok Sampai Makan Sendiri

Hasilnya memang sesuai harapan. Sejak empat tahun focus pada indukan super, rata-rata mengeluarkan anakan yang berprestasi di lapangan. Tidak saja kualitas kekeannya yang panjang, juga punya mental tarung dan warna special. Wajar kemudian ring Choki Choki diburu pembeli. Tidak saja diserap di Bali, juga banyak permintaan datang dari Batam, Pangkal Pinang, Jogyakarta, Situbondo dan Jakarta. Biasanya mereka menghubungi via wa 081805521321. Tidak saja untuk lomba juga untuk bahan materi kandang. Beberapa yang terekam moncer di lapangan yakni Mang Ayu, Srikandi dan Big Bos. ‘’Kami bersyukur sekali, karena usaha yang kami lakukan bersama BSF kini membuahkan hasil,’’ ungkap Adi Balos yang kini merasakan support dari BSF Bali untuk memacu anak buahnya agar bisa lebih mandiri.

choki
WARNA SPESIAL: Siap Suntikkan ke Choki Choki BF

Perkembangan kualitas love bird baik suara dan warna yang begitu cepat, membuat Choki Choki BF terus berinovasi. Setiap waktu Adi Balos menyuntikkan darah-darah warna yang kekinian meski harus merogoh kocek lebih dalam. Seperti menyongsong musim 2018, Adi Balos sudah mempersiapkan indukan parblue pied untuk bahan nyetak silangan ke biola dan biola splite blue yang diharapkan bisa menurunkan garis biola blue atau biola parblue.

choki
ANAKAN CHOKI CHOKI: Siap Dikirim Ke Pemesan Bali Maupun Luar Bali

LOLOHI INDUKAN PAS BUAT PETARUNG

Untuk menghasilkan anakan petarung, tidak cukup hanya dari indukan petarung. Ada beberapa factor yang juga berperan penting. Baik pola pakan indukan agar tetap sehat, pasca panen piyik, dan perlakuan piyik. Choki Choki BF lebih memilih anakan diloloh indukan sampai bisa makan sendiri. Cara ini jauh lebih meningkatkan kualitas piyik sebagai love bird petarung. Bahkan cenderung burung akan tahan banting dalam jangka waktu yang lama. Karena, jika mendapat air liur dari indukan yang dipercaya sebagai zat imun, maka burung akan lebih bugar, cerdas dan tahan terhadap penyakit. Setelah bisa makan baru disapih dan diisolasi dengan sesama piyik dengan pola perawatan yang khusus.

Baca Juga :  Morvin di Genggaman, Mr. Yuda Pandawa SF Bali Bangkit dan Siap Getarkan Kelas Murai Batu
choki
DILOLOH INDUKAN: Cara Jitu Cetak LB Petarung

Sedangkan untuk meningkatkan produksi, Choki Choki membuat racikan sendiri yang diberi label HUD HUD yang juga dijual di kalangan terbatas sesama peternak love bird di Bali. Tujuannya untuk berbagi pengalaman agar peternak pemula bisa lebih mudah mengembangkan love bird. Setelah bertelor baru diganti milet putih biasa. Sebagai ekstrapooding, jagung dan kangkung serta biji matahari yang diberikan dua kali dalam seminggu.

choki
PAKAN HUD HUD: Produk Choki Choki Buat LB Indukan

Dengan perlakuan yang pas terhadap indukan maka sepasang bisa menetaskan anakan rata-rata lima ekor. Dalam satu periode, tiga kali produksi misalnya, sebaiknya indukan diistirahatkan. Indukan dikondisikan dalam sangkar agar benar-benar pulih dan siap untuk berproduksi lagi. Bravo Choki Choki. *kb3

Related Articles

Back to top button