Tips Trik

Membongkar Rahasia Rawatan Murai S-Class, Amunisi Sien Rony Surabaya

Sekitar dua setengah tahun silam, S-Class gaco Murai Batu yang awalnya milik Mr.Gondrong kicaumania dari Solo. Burung yang dibeli dari pasar itu memang bukan gaco istimewa. Tapi hanyalah jago yang biasa-biasa saja. Namun setahun setelah ditangani oleh Mr.Gondrong, S-Class mulai menunjukkan talentanya sebagai jago kualitas.

Dan itu dibuktikan C-Class mulai dari lomba-lomba lokalan seperti latber dan latpres seputaran wilayah Solo. Dari situlah talenta, mental serta kualitas S-Class terus diasah. Bahkan berkat kepiawaian dan ketlatenan Mr.Gondrong memoles S-Class. Prestasi burung pasar itu pun terus meroket tajam, bak anak panah dilepas dari busurnya.

Kontes Burung,Solo Foto Murai S-Class Moncer di Jogja Istimewa
Mr.GONDRONG : Saat S-Class sukses merebut juara 1 di Jogja Istimewa

Dan S-Class terus membuktikan diri kalau ia bukan jago kandang. Karena nyaris setiap pekan, S-Class sering diajak tandang ke luar kota. Hasilnya pun tak mengecewakan bagi sang  majikan yaitu Mr.Gondrong. S-Class pun sering pulang dengan memboyong tropy juara dari lintas Even Organiser (EO) di seputaran wilayah Blok Tengah.

“Alhamdulillah, setiap kali turun selalu nyantol juara. Itu yang membuat saya makin sayang. Dan lagi gak pernah rewel, begitu digantung langsung kerja. Selain mental figthernya berani, kerjanya juga nancap satu titik dan ngeplay. Sembari melepas materi lagu ngeroll mewah seperti gereja, cililin, kapas tembak, kenari serta suara burung kecil lainnya plus volum kristal dan tembus,” ujar Mr.Gondrong.

Kontes Burunf,Solo Foto Murai S-Class moncer di Mojokerto & di Semarang
Mr.GONDRONG : S-Class sukses di King Mojopahit Mojokerto dan di Plaza Cup Semarang

Karena kualitasnya yang memang oke di arena serta prestasinya yang terus melambung tinggi. Akhirnya nama S-Class terdengar juga di telinga tim pemandu bakat Sien Rony. Dan setelah dipantau beberapa kali diberbagai lomba besar oleh tim pemandu bakat tersebut. Sien Rony pun sepakat untuk segera meminang S-Class, sebagai amunisi tempur koleksinya.

“Benar, itu setelah lomba nasional Piala Raja tahun 2017 lalu. Boss dari Surabaya itu resmi memboyong S-Class, namun beliau minta saya yang tetep megang. Dan bersama tim Sien Rony, S-Class pun terus melalang buana dari lomba ke lomba. Dari Bali, Blok Timur, Blok Tengah, Blok Barat sampai BNR Ward Jakarta kemarin,” kata Mr.Gondrong.

Baca Juga :  Kenapa Murai Batu Loncat-loncat? Begini Cara Mengatasinya
Kontes Burung,Solo Foto Murai S-Class Juara
Mr.GONDRONG : Selalu sukses mengawal S-Class Juara

Dan prestasi yang terbaru S-Class, tambah Mr.Gondrong. Setelah sukses di Harmoni Cup Kediri kemudian berlanjut ke Jogja Istimewa pekan kemarin. Dimana disesi murai awal, S-Class langsung menyodok podium pertama. Namun disesi berikutnya, karena kondisi cuaca yang sangat extrim karena hujan deras. S-Class tidak mampu tampil maksimal.

“Iya S-Class ini mintanya cuaca panas, baru bisa topform. Klau kondisinya seperti kemarin, malah gak mau kerja,” tambah Mr.Gondrong. Namun secara kualitas, S-Class sekarang sudah bisa disejajarkan dengan jawara-jawara murai papan nasional. Seperti Artis besutan H.Bianto Malang, terus Ganas dan Lanang andalan Abah Hudan Surabaya. Kemudian The Rock milik Mr.Yogi Bali serta jago-jago murai top lainnya.

 

KUNCI RAWATAN HARIAN & DI LOMBA

Mr.Gondrong yang sudah dua setangah tahun bersama S-Class. Betul-betul sangat paham soal kebiasaan dan karakter S-Class. Baik rawatan harian di rumah maupun saat turun di arena lomba. “Sebetulnya, baik rawatan harian dan menjelang lomba sampai di arena lomba. Hampir sama dan tidak ada perlakuan khusus,” tutur Mr.Gondrong.

Untuk rawatan harian, menurut Mr.Gondrong. Senin pagi, S-Class dikeluarkan dari sangkar lalu dibuka krodongnya langsung menuju bak mandi. Dan sambil disemprot pelan-pelan pakai handsprayer sampai S-Class mandi sendiri. Setelah cukup S-Class mandi lalu dilihat sudah mulai merapikan bulu-bulunya, baru cepat dipindah ke sangkarnya.

“Betul, setelah masuk ke sangkar biasanya. Cukup diangin-anginkan diteras rumah saja, tanpa dijemur. Dan saat S-Class merapikan dan mengeringkan bulunya. Saya beri menu sarapan pagi, yaitu exfood jangkrik cukup 5 ekor saja. Dan setelah bulunya kering, menu berikutnya kroto segar juga cukup satu sendok makan saja,” terang Mr.Gondrong.

Kontes Burung,Solo Foto Murai S-Class Mandi Karamba
WAJIB MANDI : Usai turun dari gantangan S-Class langsung masuk bak mandi

Dan siang harinya menurut Mr.Gondrong, gak perlu diberi pakan lagi. Baru nanti sekitar pukul 5-6 sore menjelang petang. S-Class diberi menu exfood jangrik lagi dan itu juga cukup 5 ekor saja. Setelah jangrik habis dilahapnya, baru S-Class dikrodong dan dimasukkan ke dalam rumah. Dan esok hari perlakuannya juga sama, rutin mandi pagi dan seterusnya.

Baca Juga :  Tanda-tanda Kenari Memasuki Fase Mabung dari Fisik dan Frekuensi Bunyi

Hanya nanti H-2 menjelang S-Class turun lomba. Pada hari Jum’at dan Sabtu, selain S-Class rutin mandi pagi dan tetap tanpa jemuran. Untuk menu exfood berupa jangrik, hanya ditambah siang hari saja cukup 5 ekor. “Ya itu untuk hari Jum’at dan Sabtu, cukup jangrik saja dan tanpa pakai obat tetes atau obat penunjang stamina lainnya,” kata Mr.Gondrong.

Lalu untuk rawan di lapangan, sambung Mr.Gondrong. Setelah S-Class nyampek di lapangan langsung dimandikan dulu. Sama seperti rawatan hariannya, habis mandi diberi jangrik 5 ekor setelah habis baru kroto 1 sendok. Kemudian di full krodong, sambil menunggu giliran sesi kelas murai dipanggil oleh panitia untuk digantang.

Kontes Burung,Solo Foto Murai S-Class Menu Jangrik
MENU WAJIB : Cukup 5 ekor Jankrik dan 1 sendok Kroto Segar

Dan rahasia yang sangat penting lainnya, tambah Mr.Gondrong.  Setelah S-Class turun dari gelanggang pertempuran, langsung digiring ke bak mandi. Ini supaya birahinya tidak over (OB) karena sudah ketemu musuh. Karena dengan mandi, diusahakan birahinya biar tetap stabil. Sehingga kalau ditarungkan kembali, aksi S-Class bisa lebih tenang dan tidak agresif.

“Mandi itu wajib bagi S-Class. Bahkan di bak mandi pun, S-Class masih tetap ngeroll-ngeroll. Tapi setelah mandinya betu-betul total, baru lebih tenang. Dan setelah mandi saya beri jangrik 5 ekor serta kroto satu sendok. Kemudian di krodong sambil nunggu sesi berikutnya. Pokoknya habis tarung langsung mandi dan perlakuannya sama seperti itu. Kalau tarung 4 kali ya mandinya 4 kali juga,” tutup Mr.Gondrong. *kb2

Related Articles

Back to top button