News

Cerita di Balik Persiapan Panitia Jaya Sakti Cup II – Malang

Berkembangnya industri lomba burung, membuka lebar kran buat siapa pun yang ingin menggelar lomba. Sehingga jangan heran bila di sejumlah kota besar bahkan hingga pelosok, benturan jadwal lomba terjadi setiap pekan. Menghadapi fenomena seperti ini, panitia lomba dituntut untuk bersiasat agar setiap gelaran yang mereka usung bisa sukses.

Banyak cara yang bisa dilakukan panitia untuk membuat jalur kesuksesan di setiap gelaran. Mulai dari menyuguhkan kemasan dengan hadiah super gede, hadirnya juri – juri professional, menggandeng komunitas  hingga mekanisme mengelola lomba secara kontemporer dan masih banyak lagi. Semua ini berakar pada sebuah keinginan panitia untuk menciptakan ciri khas dalam setiap lomba yang mereka kemas.

Belakangan, suguhan kemasan dengan hadiah super gede sudah banyak dilakukan panitia. Sehingga sejumlah panitia mulai berfikir ulang sector hadiah bukan lagi menjadi ujung tombak dalam merangkul kicaumania dalam jumlah besar.

Ada sebagian panitia mulai memilih untuk memoles lebih professional tentang pakem penilaian. Seperti yang dilakukan panitia Jaya Sakti Cup II, Minggu (11/2) di gantangan Harmony BC, depan Kampus ITN II, Karang Lo – Malang.

Dalam agenda tahunan yang kali kedua ini, panitia tidak sekadar memoles kemasan untuk menarik peserta dalam jumlah besar. Mereka juga menyempurnakan pakem penilaian yang akan diterapkan dalam lomba dengan Ketua Panitia H. Ilman JS.

“Untuk agenda di tahun kedua, panitia ingin menyuguhkan kemasan yang lebih disempurnakan. Khususnya mengenai akurasi pakem penilaian, agar peserta betul – betul bisa menikmati sebuah sajian lomba burung yang akurat dan terukur,” ujar Wahyu ITN, Ketua Pelaksana.

Lebih lanjut dijelaskan Wahyu, akurasi dan terukurnya penilaian di even mendatang ini berkaitan dengan plus minus dari seekor burung yang digantang. “Sebenarnya panitia Harmony BC sudah menerapkan sejumlah pakem penilaian yang akurat dan terukur. Tapi seiring dengan perkembangan lomba burung, panitia merasa perlu menyempurnakan lagi pakem yang sudah ada”.

Baca Juga :  Inilah Jawara Pemenang Lomba Merpati di Tempuran Paron Ngawi Pada Minggu 19 Juli 2020

Diantaranya, bagaimana juri yang bertugas bisa menentukan kelebihan atau kekurangan dari seekor burung. “Setiap burung pasti memiliki kekurangan atau kelebihan, sisi ini yang akan digodok tim juri. Agar nantinya bisa dijabarkan lebih dan baku menjadi sebuah pakem penilaian yang mudah dipahami kicaumania”.

“Mohon doanya dari seluruh kicaumania, tim juri yang menggodok pakem ini bisa betul – betul menemukan formulasi yang pas. Agar ke depannya busa menjadi tonggak perubahan di gantangan Harmony BC. Untuk itu kali pertama akan dilahirkan di Jaya Sakti Cup II,” ujar pria yang akrab dipanggil Mbah Dosen.

Dalam gelaran mendatang, panitia juga menyediakan tropi eksklusif yang didesain khusus untuk even ini. Ada dua kelas yang digadang bakal menjadi kelas bergengsi yakni di kelas Jaya Sakti tiket Rp 150 ribu hadiah Rp 1.750.000. Murai batu dan cucak hijau bakal digeber habis untuk memacu adrenalin peserta dalam memuncaki nominasi.

“Panitia sudah mendapat dukungan dari berbagai pihak, mereka memastikan hadir dan meramaikan gelaran ini. Baik mereka yang dari dalam atau luar kota. Mereka juga ingin mencoba sistim penilaian yang sedang digodok panitia secara matang. Rata – rata mereka penasaran seperti apa sistim itu akan diaplikasikan dalam lomba,” ceritanya.

Keinginan besar untuk menyuguhkan sistim terbaik ini dilatar-belakangi keinginan untuk mewujudkan lomba burung yang berbobot dan professional. “Makanya panitia Jaya Sakti Cup II memercayakan penggodokan ini pada juri – juri senior yang ada di Malang. Bila penggodokan ini sudah selesai, sebelum dibukukan akan dishare ke rekan – rekan kicaumania. Tujuannya ingin meminta masukan dari mereka agar kalau masih ada kekurangan bisa disempurnakan”.

Baca Juga :  Depok Bersatu, Sukses di Piala Tangsel Menuju Piala Pasundan 3 Bandung

Related Articles

Back to top button