
Piala Raja ke 21 Jogjakarta menjadi saksi sejarah terjadinya nilai transaksi terbesar Murai Batu Superman senilai Rp 1 Milyar yang sekaligus dicatatkan dalam Museum Record Indonesia (MURI).

Nilai yang cukup mencengangkan untuk seekor Murai Batu itu emang menggemparkan dunia perburungan tanah air, karena baru pertama kali terjadi di bumi Indonesia. Adalah Alex Gresik yang harus merelakan andalan utamanya yang diberi nama Superman itu ke tangan seorang H M Hidayat Batubara kicaumania asal Medan Sumatra Utara.
“Ya emang saya meminang MB Superman dari tangan pak Alex dengan nilai 1 milyar, dan kita ada bukti transaksinya kok,” ujar Hidayat Batubara yang ditemui di paddock team 76 Medan Sumatra Utara di sela-sela gelaran Piala Raja 21.

Lantas apa yang membuat Hidayat Batubara rela mengeluarkan uang begitu besar untuk memboyong MB Superman demi memperkuat timnya yang berlabel Team 76 Medan itu.

Diungkapkan oleh pria yang sempat menjabat sebagai ketua BnR Sumatra Utara pertama tersebut, bahwa keputusannya untuk mentake over Superman emang dikarenakan kejatuh cintaannya terhadap kinerjanya di lapangan. “Karena menurut saya dengan melihat kualitas burungnya, Superman sudah cukup dan layak dengan harga segitu,” ujar Hidayat Batubara.
Menurutnya bahwa harga transaksi itu bukan semata-mata karena nilainya, tapi ingin memberi motivasi kepada penangkar-penangkar Murai Batu di Indonesia agar lebih semangat lagi dalam menangkar burung yang sudah semakin sulit ditemui di habitatnya. Karena dengan menangkar Murai Batu, selain bisa ikut andil dalam melestarikan burung asli Indonesia, namun ada nilai bisnis yang menjanjikan di dalam menjalankannya.

Yang menarik, ketertarikan Hidayat Batubara terhadap performa Superman tidak berdasarkan pantauan langsung di lapangan, tapi hanya melihatnya melalui media Youtube. “Ya mungkin karena jodoh kali ya. Memang ada beberapa pilihan burung, namun setelah melihat Youtube dan konsultasi dengan teman-teman, akhirnya pilihan itu jatuh kepada Superman. Dan kebetulan saya termasuk stok pemain lama yang kini kembali bermain lagi, jadi setidaknya saya mengetahui dasar-dasar burung yang bagus itu gimana,” ungkap pria yang juga menurunkan gaco di kelas Lovebird dan Kenari.
Salutnya, meski sudah berpindah ke tangannya, namun Hidayat Batubara mengaku tidak memboyongnya ke Medan tapi justru tetap membiarkan Superman berada di Jawa timur agar bisa turun di beberapa lomba besar di pulau Jawa.
“Ya memang Superman diperuntukkan untuk bermain di pulau Jawa yang merupakan sebagai barometer para penghobi burung berkicau serta tempat berlangsungnya even-even besar,” celetuknya.
Superman Hattrik, Salah Satunya Juara Di Kelas Utama

Sementara itu, dengan besarnya nilai transaksi yang sangat fantastis itu tentu tak hanya bikin hati Hidayat Batubara deg deg an, namun beban juga dirasakan oleh Alex Gresik sang pemilik lama. Karena tentunya, perhatian cukup besar publik kicaumania saat itu cukup besar tertuju pada Superman yang penasaran dengan kinerja burung berbanderol 1 Milyar itu.
Dan benar saja. Kekompakan tim perawat dari Alex pun ditunjukkan dengan bekerja lebih keras dalam mengkondisinya Superman agar bisa tampil lebih maksimal disetiap kelas yang diikutinya. Bahkan mereka rela datang lebih awal atau tepatnya 2 hari jelang hari H, agar ada cukup waktu baginya berisitirahat demi menjaga kondisi tubuh tetap fit.
“Rasa deg-degan dan khawatir itu pasti. Namun tentu kita yakin dengan performa Superman yang selalu topform di setiap even-even yang diikuti sebelumnya, sehingga pastinya dia bisa tampil maksimal di beberapa kelas yang diikutinya,” ujar Alex yang akhirnya lega setelah hasil maksimal yang diraih Superman.
Hal senada juga diungkapkan Hidayat Batubara yang mengaku tidak menargetkan banyaknya juara yang diraih. “Target kita gak punya, cuma yang penting kita maksimalkan aja kinerjanya di lapangan,” ucapnya.
Dan benar saja. Berkat kekompakan dan konsentrasi dari tim, menjadikan penampilan Superman kali ini begitu powerfull. Bahkan saat tampil di 4 kelas, burung pemakai ring silver PBI ini tampil all out dan sukses merebut 3 kali juara alias hattrik dan sekali runner up.
Kerennya lagi, torehan prestasinya itu diantaranya didapat saat turun di kelas utama Murai Batu Ring Maharaja B, Murai Batu Ring Jogja Istimewa dan Murai Batu Ring Sekar Kedhaton B. Sedangkan posisi sebagai juara 2 diraihnya saat turun di kelas ring PBI silver Maharaja yang juga merupakan kelas utama.

Dengan pencapaian tertinggi yang diraih Superman di even Piala Raja ke 21 kali ini, tentunya semakin menambah keyakinan seorang Hidayat Batubara untuk kembali mengantarkannya ke beberapa even besar di pulau Jawa terutama di Piala Ketua SMM ( 12 Desember 2021 ) dan Piala Presiden di bulan Februari 2022 mendatang. “Yang jelas nanti kita mainnya di kelas utama,” tutupnya.*



