Perkutut

RAKERWIL PENGWIL P3SI BALI: LPB 2018 Segera Bergulir, Bali Siap Gelar LPI

 

Rapat Kerja Wilayah Pengurus Wilayah Persatuan Pelestari Perkukut Seluruh Indonesia-Bali, Jumat 12 Januari kemarin diselenggarakan bertempat di Ruko 35 Jalan Gunung Agung Denpasar. Dihadiri pengurus wilayah Bali, Pengda Denpasar, Gianyar, Badung sementara Buleleng dan Jembrana melalui via telepon menghasilkan beberapa keputusan penting yang sangat berpengaruh besar terhadap perkututan di wilayah Bali.

Poin pertama yang sudah disepakati yakni Liga Perkutut Bali kembali digulirkan di tahun 2018 sebanyak 10 seri yang dimulai LPB seri pertama 11 Februari yang digelar Pengwil Bali, kemudian berlanjut ke seri berikutnya, 11 Maret (LPB II), 22 April (LPB III), 13 Mei (LPB IV), 8 Juli (LPB V), 5 Agustus (LPB VI), 23 September (LPB VII), 14 Oktober (LPB VIII), 4 November (LPB IX), dan 2 Desember (LPB X). Selain itu, Pengwil Bali juga siap bakal menggelar Liga Perkutut Indonesia pada 19 Agustus. Dengan menetapkan Adi Duarsa sebagai ketua panitia yang didampingi wakilnya H Achmad Tousan, Een sebagai bendahara yang siap dalam waktu dekat ini akan membentuk kepanitiaan.

Yang menarik dari LPB 2018 adalah, para juara hanya mendapat piagam. Sementara dana alokasi trofi bakal dimanfaatkan membuat gantangan baru untuk mengganti gantangan lama yang sudah mulai rapuh. Jika setiap lomba bisa membuat 10 gantangan/kerekan, maka dalam sepuluh seri maka akan ada seratus gantangan baru. Di LPB 2018 selain ada burung terbaik senior, junior dan peternak favorit, juga ada peternak terbaik Bali yang diambil dari poin juara di kelas piyik hanging. Tambahan juara peternak terbaik Bali di kelas hanging untuk memancing para peternak Bali lebih bersemangat mencetak burung-burung lomba dan mau melombakan piyiknya ke lapangan. Tidak saja dibawa oleh peternak itu sendiri juga dibawa oleh kung mania lain. Burung terbaik, peternak favorit dan peternak Bali terbaik di akhir LPB dipastikan bakal mendapat piagam dan trofi eksklusif.

Baca Juga :  H.Siswanto Gondomono : Tiga Kriteria untuk Calon Pimpinan P3SI Jatim, H.Ali Badri Cocok dan Layak Dipilih

Masalah dana, menjadi persoalan klise organisasi. Forum mengimbau partisipasi aktif dari kung mania Bali demi kemajuan perkututan Bali sendiri. Misalnya ikut membantu dengan membeli tiket sebanyak-banyaknya dan ikut melombakan burung, para peternak mau berpromosi melalui spanduk di lapangan yang bakal dipungut Pengwil atau sumbangan sukarena. Di mana dana ini benar-benar bakal dimanfaatkan untuk merawat gantangan sehingga kung mania bisa nyaman dalam berlomba. Juga muncul masalah tata cara penjurian yang dianggap kurang fairplay.

Untuk meningkatkan kinerja juri, selain peran serta peserta yang tidak mengkooptasi juri di saat bertugas, peserta juga diberi ruang bertanya perihal penjurian. Dengan demikian persoalan penjurian bisa diselesaikan saat itu juga. Namun Pengwil menghadapi LPB 2018 memastikan bakal melakukan brefing juri sebelum lomba dimulai dan dilakukan evaluasi yang tertuang dalam raport saat lomba selesai seperti yang pernah dilakukan awal tahun 2000-an. Tujuannya agar juri semakin meningkatkan kehati-hatian dan mempertanggungjawabkan keputusannya dalam bertugas.

Rakerwil yang dipimpin langsung ketua pengwil Budi Dharma yang dihadiri Angelo Wira Putra (Een), Adi Duarsa, Awie, Wayan Ginarsa, Nengah Suarka, H Achmad Tousan, Zainal Abidin, Rifki, H Moh Toha, Koming Juri, Gede Juri, Umar Juri, Adnyana juri, Sugeng, dan sebagian besar kung mania Kampung Jawa berlangsung hingga larut malam. Perdebatan terjadi dalam diskusi namun seluruh peserta yang hadir sepakat bersama-sama memajukan perkututan di Bali yang kini terlihat semakin ramai. *kb3

Related Articles

Back to top button