Profil

Kicaumania Kaltim Menghadapi Kompetisi 2018 : Sambut Tahun Politik Dengan Berbagai Lomba

Tak terasa Tahun 2017 segera berlalu dan tahun 2018 segera datang, apa saja yang sudah dipersiapkan oleh kicaumania Kalimantan Timur (Kaltim) dan beberapa EO lomba untuk menghadapi kompetisi yang baru nanti. Dari pengamatan media ini kicaumania pada tahun mendatang masih tetap siap berburu amunisi sebanyaknya di kelas love bird, karena bukan menjadi fenomena lagi tetapi trend yang sangat luar biasa karena bisa tetap stabil baik ternak dan lombanya. “Benar mas saya masih selalu pantau terus perkembangan trend lovebird era sekarang karena untuk melengkapi amunisi indukan yang siap di breeding serta jebolan kandang yang mana siap dimainkan,” terang Azka Belibis pebreeding dan pemain Samarinda.

Untuk buruan pemain Kaltim yang lagi disiapkan untuk lomba 2018 berikutnya masih pada cucak hijau dengan pasokan yang masih lumayan karena Kaltim juga salah satu daerah penghasil cucak hijau  disusul murai borneo yang keberadaan burung matang dan stabil mulai langka karena rata – rata sudah ada yang punya. “Saya rasa cari murai borneo yang stabil dan matang benar – benar susah saat ini karena rata – rata yang sudah ternama tidak dilepas oleh majikannya,” jelas H. Jati ketua BKB BC Samarinda.

Sedangkan para EO penyelenggaran sudah mulai ancang – ancang menyambut kompetisi baru tersebut.  Karena diprediksi tahun 2018 kompetisi kicaumania Kaltim akan semakin ketat baik EO nya ataupun BC-SFnya mengingat berbagai label EO besar dari tanah Jawa baik PBI Balikpapan, Ronggolawe, Radjawali Indonesia, BnR, sudah mengepakkan sayapnya di Bumi Borneo dengan membuka cabang DPW dan DPD. Belum lagi bendera lokal yang siap bersaing antara lain Polder Air Hitam Samarinda, APB Group, JIB Bontang, FBI Sangatta dan lainnya. “Ini era keterbukaan yang tidak bisa dihindari lagi karena sudah jamannya industri perburungan, oleh karena itu meskipun kami independen tapi tak malu mengadopsi sistem lainnya yang kami anggap baik untuk kemajuan kicaumania bersama,” tambah Andung Harijadi Kreator PAH Samarinda.

Baca Juga :  Murai Batu BD Juara di Piala Umi Kasum, di Tangan Nabil Prestasinya Makin Mengkilap

Dari pantauan dilapangan, Radjawali Indonesia meski baru resmi dideklarasikan oleh salah satu tokoh kicaumania Balikpapan Nanang Andi awal November silam seakan langsung terbang tinggi seperti mottonya, karena terlihat semua kota yang masuk kepengurusan DPD langsung menjalankan program sistemnya. “Alhamdulillah mas RI langsung bisa diterima diseluruh penjuru Kaltim semoga tahun 2018 bisa membuka cabang lebih banyak lagi,” cletuk Nanang Andi.

Ditambahkan lagi tahun 2018 adalah tahun politik, karena adanya Pilkada serentak di Indonesia, tentunya pasangan calon juga tidak ketinggalan untuk merlirik komunitas burung dengan basis massa yang cukup besar. Seperti yang dilakukan tokoh lawas Samarinda H. Syukur yang kembali turun ke lapangan lomba dengan siap menggandeng salah satu kandidat utama untuk merebutkan kursi nomor satu Kaltim dengan label “H. Safaruddin Cup” di Samarinda. Tak tanggung-tanggung H. Syukur menginformasikan meski tanggal main belum bisa dipastikan mengingat dinamika politik masih terus berkembang sangat dinamis, siap mengobral doorprize utama berupa 10 unit motor.

Bila even ini benar terlaksana jelas menjadi rekor baru lagi di Kaltim karena ukurannya sangat istimewah sekali. “Tanggal main bisa menyusul yang penting kita terus kordinasi dengan seluruh kicaumania Kaltim agar bisa maksimal pelaksanaan lombanya,” ujar H. Syukur.

Tak mau kalah rumornya kandidat lain juga siap terjun di lomba burung dengan inovasi dan variasi lainnya, sementara masih digodog oleh timsesnya. KB5

Related Articles

Back to top button