Breeding

Pilih Anis Lebih Baik Masih Trotolan

Setiap orang punya pandangan masing-masing dalam memilih piyikan anis. Namun kalau melihat dari kacamata agen, bahwa jika membeli piyikan anis sebaiknya di saat masih trotolan. Pasalnya, kata Samhari Pupuan, pada saat trotolan bentuk fisik dari anakan anis sudah bisa diidentifikasi dengan jelas. ‘’Ciri-ciri fisiknya sudah kelihatan untuk memprediksi kelak dewasa,’’ terang Samhari yang mengaku sudah mulai mengirim anakan ke Jawa.
Samhari menambahkan, burung yang bergaya doyong, rebah atau delosor biasanya memiliki ciri-ciri fisik kepala berbentuk cewek, kaki agak pendek atau ceper, mata melotot, leher gede. Ketika trotolan juga bisa diamati cara loncat atau penampilannya. Sebaliknya jika tubuhnya ramping dan panjang biasanya gaya telernya full tangkringan alias ngelong.
Dalam cermatan agen yang lain, beberapa ciri fisik piyikan yang bagus adalah dapat dilihat dari paruh, bentuk kepala, mata besar melotot, robekan mulut sampai di bawah mata, kaki, dan lidah hitam. Umumnya para kicau mania mencari piyikan yang memiliki criteria tersebut karena diyakini akan bermental bagus, memiliki power, volume besar, serta lebih cerdas jika dimaster.
Ada juga yang mencari anakan tunggal laki, atau anakan kembar tiga laki semua dipastikan ada yang bagus sekali. Namun belakangan, bodi bagus tidak menjamin seratus persen karena sudah bagus duluan. Perhatian kicau mania kini tidak saja memfokuskan pada kriteria bodi tetapi juga sangat fanatik terhadap daerah lokasi piyikan itu dipanen.
Pengalaman beberapa agen di Bali membuktikan bahwa beberapa lokasi plus di Bali seringkali melahirkan anis yang berkualitas ketika dewasa. Sedikitnya ada empat daerah atau desa di Kecamatan Pupuan yang sebagian besar melahirkan anakan bagus seperti di Desa Pupuan, Sepang, Padangan dan Pajahan. Sementara di Buleleng Barat ada dua daerah yang juga banyak diburu oleh para pemain. Lokasi yang lain juga ada Gianyar dan Karangasem.
Tetapi yang paling akurat seiring pemanenan piyikan hanya dilakukan oleh pemilik lahan, maka setiap sarang diketahui kualitasnya. Hal ini karena agen dan petani secara bersama mengidentifikasi setiap anakan yang dipanen. Seperti yang dituturkan Vicki, dirinya sudah mengantongi puluhan sarang yang diyakini memiliki kualitas lebih, yang tersebar di beberapa lokasi. Namun tidak menutup kemungkinan akan terus bermunculan di sarang yang baru. Hal ini karena generasi indukan.

Baca Juga :  Kere Ayem BF Bogor: Silangkan Jalak Bali x Jalak Putih dan Jalak Suren x Jalak Putih, Ini Dia Hasilnya

Related Articles

Back to top button